Jumat, 08 Mei 2015

Lembaga Sosial Yang Peduli Pada Anak Yatim Piatu, Telantar, Fakir Miskin dan Dhu'afa

Mari berMuhasabah...
Alkisah, sedang ada pembangunan masjid bertingkat berlantai 10 di suatu tempat di Cikarang.
Suasana di proyek sangat bising. Banyak mesin Crane Raksasa yang bekerja siang malam.

Orang-orang berlalu lalang sana sini mengerjakan job description masing-masing. Ada yang mengangkat batu bata, bunyi molen pengaduk semen, dan lain sebagainya. Semua hiruk pikuk dalam proyek tersebut.

Ahmad yang berada di lantai 10 sedang memasang batu bata. Tanpa terasa batu bata yang ia pasang habis, ia membutuhkan batu bata tambahan dari bawah. Akhirnya ia berteriak pada Fajar yang berada dibawah untuk segera mengirim batu bata ke lantai 10 menggunakan kerekan barang. Karena saking bisingnya, Fajar tidak mendengar teriakan Ahmad dan malah berbincang dengan rekannya yang lain. Ahmad pun bingung, harus dengan apa ia memanggil Fajar.

Ahmad menemukan ide cemerlang.

Ia melempar koin 1000 rupiah ke bawah.

Ehh.. bukannya mendongak ke atas, Fajar malah mengambil koin itu dan melanjutkan obrolannya.

Ahmad tidak menyerah,

ia melempar koin lagi. 1 kali 2 kali tidak digubris, sampai pada koin ke-5,

Ahmad pun kesal.

Ia hendak melepas batu batanya yang sudah dipasang dan melemparnya ke Fajar, tapi rasanya ia tidak tega. Akhirnya Ahmad mengambil kerikil yang ada disampingnya dan melemparkan ke kepala Fajar. Kepala Fajar kena, merasa kesakitan, Fajar pun mendongak ke atas dan memaki Ahmad. Ahmad pun menjelaskan maksudnya. Masalah selesai, batu bata pun diangkut ke atas.

Begitulah hidup. Kadang Allahur Rahmaanir Rahiym memberi kita cobaan menggunakan “coin”. Namun kita malah menyimpan koin itu dan tidak menengadah mengucap syukur pada-Nya. Kita semakin asyik dengan urusan duniawi kita. Allahu azza wa jalla pun terus memperingatkan dan menguji manusia agar mau belajar ikhlash dan bersyukur, ditimpakanlah mashalah hidup pada manusia. Manusia merasa sedih, kurang bahagia, susah, galaw, dst. dan pada akhirnya kita pun pasrah menengadah dan Allah Maha Mengetahui menjelaskan kesalahan kita melalui "Muhasabah"... Kita akan menyadari kelemahan diri dalam menghadapi kenyataan hidup disekitar kita.... .

Dan baru sadar bahwa selama ini kita kurang “menengadah” pada-Nya memperhatikan seruan-Nya.

Mungkin saja, beberapa cobaan kita mampu bershabr dan ikhlash tetapi hati kita lalai dari bersyukur. Kalaupun sudah bersyukur, mungkin syukurnya masih kurang.

Jadi, tetaplah bersyukur secara istiqamah.....

Key-Word-nya :
Shabar itu Shubur, gx shabar jadi bubar...
Jujur itu Manjur, gx jujur jadi hancur...
Syukur itu Makmur, gx syukur jadi kufur...



***********************

***********************
Yayasan Pondok Asuh Al Farid, menerima INFAQ dan SHADAQAH untuk disalurkan kepada anak-anak yatim piatu, kaum Fakir Miskin dan Dhuafa.
Alamat Kami :
Perumahan Puri Sentosa Blok D2 No. 20-22 Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat Negara Indonesia.
Koordinator : EDY SYARIFUDIN (062) 0852 1468 8989
Salurkan Rekening Bank Negara Indonesia No 0184369250 atas nama Edi Syarifudin

**********************
Selain Biaya yang diperoleh dari para donatur, kami berusaha merintis usaha agribisnis seperti Peternakan Kambing, Aya, dst di Karawang, dimana kami berharap dengan usaha ini kami bisa memberdayakan anak asuh kami. Hasil yang kami peroleh dari usaha tersebut akan kami kelola sepenuhnya untuk disalurkan kepada anak asuh, yatim piatu, anak-anak terlantar, fakir miskin dan dhu'afa.
"Datanglah kepada kami sebagai PENOLONG AGAMA ALLAH atau anda merasa membutuhkan bantuan dari kami, Kami siap menjalani amanah walaupun kami harus mengorbankan seluruh waktu dan keluarga kami... Insya Allah" Ujar Pemilik Panti Asuhan Yatim Piatu ini sambil meneteskan air mata dan keprihatinan yang mendalam....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar